Tutup
Sejarah

Pangeran Serto Merto: Kepemimpinan yang Legendaris di Tanah Madura

×

Pangeran Serto Merto: Kepemimpinan yang Legendaris di Tanah Madura

Sebarkan artikel ini
Pasarean Pangeran Santo Merto
Pasarean Pangeran Santo Merto

Pangeran Tjakraningrat I adalah sosok yang mencuat dalam sejarah Madura pada tahun 1624 M. Saat itu, kerajaan-kerajaan di Madura jatuh ke tangan Sultan Agung Mataram. Namun, satu-satunya yang selamat dari kehancuran ini adalah Raden Praseno.

Raden Praseno, meskipun tawanan perang, dikenal karena perilaku dan kemampuannya yang luar biasa. Sultan Agung Mataram pun melihat potensinya dan menunjuknya sebagai penguasa Mataram di Madura, dengan gelar Pangeran Tjakraningrat I.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Perjalanan Kepemimpinan Pangeran Tjakraningrat I

Pada masa pemerintahan Pangeran Tjakraningrat I, pusat pemerintahan Madura dipindahkan dari Tanjung Bangkalan ke Madegan Sampang. Alasan di balik pemindahan ini adalah untuk mengembalikan pusat pemerintahan ke tempat asal leluhurnya.

Meskipun menjadi penguasa di Madura, Pangeran Tjakraningrat I juga memiliki tanggung jawab sebagai penasihat kerajaan dan panglima perang di Mataram. Hal ini mengharuskannya tinggal di Mataram untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.

Pangeran Serto Merto: Kepemimpinan Yang Legendaris Di Tanah Madura
Pangeran Serto Merto: Kepemimpinan yang Legendaris di Tanah Madura 4

Kekuasaan di Madegan Sampang dijalankan oleh pamannya, Pangeran Santomerto. Pengangkatan Pangeran Tjakraningrat I sebagai penasehat kerajaan di Mataram merupakan strategi dari Amangkurat I. Tujuannya adalah untuk menghambat perkembangan Madura dan menjadikannya lebih lemah.

Pangeran Santomerto memangku pemerintahan di Madura sampai tahun 1648.

Perlawanan Pangeran Trunojoyo dan Dampaknya

Setelah Pangeran Tjakraningrat meninggal dunia, pemerintahan di Madura kembali berada di bawah kendali Pangeran Tjakraningrat I. Pusat pemerintahan dipindahkan ke Tanjung Bangkalan pada tahun 1680.

Perlawanan sengit dari Pangeran Trunojoyo menjadi salah satu faktor penentu perubahan ini. Pangeran Trunojoyo adalah sosok yang kuat dan memimpin perlawanan melawan kekuasaan Belanda. Kekhawatiran akan perlawanan dari sisa-sisa kekuatan Pangeran Trunojoyo membuat pusat pemerintahan Madura dipindahkan.

Pangeran Santomerto, paman Pangeran Tjakraningrat I, dimakamkan di Kelurahan Karang dalam Kecamatan Sampang setelah meninggal.

Pangeran Serto Merto: Kepemimpinan Yang Legendaris Di Tanah Madura
Pangeran Serto Merto: Kepemimpinan yang Legendaris di Tanah Madura 5

Apa yang membuat Pangeran Tjakraningrat I begitu istimewa dalam sejarah Madura?

Pangeran Tjakraningrat I adalah satu-satunya keluarga kerajaan yang selamat setelah penaklukan Madura oleh Sultan Agung Mataram. Dia kemudian menjadi penguasa Madura dan memiliki peran penting dalam mengembangkan daerah ini.

Mengapa pusat pemerintahan Madura dipindahkan beberapa kali?

Pusat pemerintahan Madura dipindahkan beberapa kali karena berbagai faktor, termasuk perlawanan dari Pangeran Trunojoyo dan upaya strategis untuk menghambat perkembangan Madura.

Apa yang membuat Pangeran Santomerto menjadi penguasa Madura?

Pangeran Santomerto memangku pemerintahan Madura setelah Pangeran Tjakraningrat I meninggal. Pengangkatannya sebagai penguasa di Madura adalah bagian dari strategi politik untuk melemahkan Madura.

Apa pengaruh Pangeran Trunojoyo dalam sejarah Madura?

Pangeran Trunojoyo adalah sosok yang kuat dan memimpin perlawanan sengit terhadap kekuasaan Belanda. Perlawanannya berdampak besar terhadap perubahan pusat pemerintahan di Madura.

Di mana Pangeran Santomerto dimakamkan setelah meninggal?

Setelah meninggal, Pangeran Santomerto dimakamkan di Kelurahan Karang dalam Kecamatan Sampang.

Apakah Pangeran Tjakraningrat I memiliki peran lain selain sebagai penguasa Madura?

Selain menjadi penguasa Madura, Pangeran Tjakraningrat I juga memiliki peran sebagai penasihat kerajaan dan panglima perang di Mataram.

Pangeran Tjakraningrat I adalah tokoh yang memiliki peran penting dalam sejarah Madura. Meskipun terjadi perpindahan pusat pemerintahan dan perlawanan sengit, pengabdian beliau dalam mengembangkan daerah ini tidak dapat diabaikan. Sejarah kepemimpinan beliau tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari warisan Madura yang kaya dan berharga.