Upacara tradisi selalu dikaitkan dengan membuang sial atau untuik mendapatkan keselematan dlam menjalani hidup, begitu juga yang dilakukan di Pulau Kambing Kabupaten sampang. Untuk membuang sial sial , para nelayan sengaja membalikkan perahu atau mengisinya dengan air hingga penuh agar tenggelam
Sebagaimana upacara tradisi yang lain, tak ada satu wargapun yang bisa menjelaskan sejak kapan dimulainya upacara tradisi ini, Konon tradisi menenggelamkan perahu atau biasa disebut dengan Perahu Tenggelam (Rokat tase’) ini sudah ada sejak nenek moyangmereka penghuni pulau itu, Terutama para nelayan yang berada di ujung barat pamtai.
Tetapi prosesi upacara Perahu Tenggelam ini benar-benat unik dan berbeda dengan upacara tradisi lainnya
. Biasanya prosesi upacara tradisi selalu melibatkan banyak orang bahkan melebitkan hampir seluruh warga desa.
Namun prosesi upacara Perahu Tenggelam ini harus dilakukan seorang diri, bahkan wajib dilakukan secara sembunyi sembunyi agar tak ada orang lain yang melihatnya. Alasan yang didapat secara turun temurun , kalau ada orang lain melihat seseorang melakukan sedang melakukan upacara tradisi dengan menenggelamkan perahunya maka orang tersebut akan membantu mengangkat perahu yang di tenggelamkan tersebut.
Bagiu warga masyarakat Pulau Kambing, membantu mengangkat perahu yang tengah ditenggelamkan pada saat upacara Perahu Tenggelam adalah pantangan. Mereka mempercai,kepedulian itu justru dianggap lancang dan melukai hati orang yang tengah menggelar upacara tradusi.
Lokasi untuk menenggelamkan perahu pun tidak boleh di lakukan sembaranganan tempat . Upacara Perahu Tenggelam ini biasanya dilakukan di depan makam Bangsacara Ragapadmi, yakni nenek moyang yang di percaya sebagai leluhur Pulau Kambing
Anehnya, meski upacara Perahu Tenggelam ini wajib di lakukan di depan makam Bangsacara Ragapadmi,tetapi upacara initak ada hubungannya dengan mitos Bangsacara Ragapadmi, Mitos Bangsacara Ragadmi bediri sendiri sebagai sebagai sebuah mitos yang di percaya masyarakat Madura.
Mitosmengisahkan permaisuri Raja Bangkalan memili permaisuri cantik yang bernama Ragapadmi yang tak tertandingi itu tiba tiba sirna sebab entah karena apa secara tiba tiba Ragapadmi menderita penyakit yang menjijikkan. Rahgapadmi pun akhirnya di asingkan di sebuah pulau yang sangat sepi dan hanya di huni Kambing .
Pengasingan Ragapadmi ini ternyata membuat trenyuh salah seorang punggawa kerajaan yang bernama Bangsacara. Punggawa itu pun secara rutin mengunjungi Ragapadmi anehnya, Ketika kata-kata cinta itu di ucapkan Bangsacara , tiba tiba saja Ragapadmi sembuh penyakitnya . Kulitnya kembali mulus dan wajah cantiknya kembali seperti semula.
Raja Bangkalan yang mendengar Ragapadmi sembuh akhirnya meminta Ragapadmi untuk kembali ke istana. Tetapi permintaan Raja Bangkalan ini di tolak Ragapadmi. bahkan permaisuri cantik itu memutuskan untuk tetap tinggal di Pulau Kambing.
Keturunan Bangsacara Ragapadmi dan masyarakat sekitar hingga saat ini sangat percaya bahwa Pulau Kambing memiliki kekuatan Magis dan merupakan tempat untuk mengusir kesialan . tetapi entah kenapa wujud mengusir kesialan itu harus dilakukan dengan menenggelamkan Perahu . Tak ada yang tahu :)