Tutup
Berita

Lendhu Sagara: Menelusuri Perjalanan Grup Musik Tong-Tong Madura

×

Lendhu Sagara: Menelusuri Perjalanan Grup Musik Tong-Tong Madura

Sebarkan artikel ini
Dekor Group Musik Lendhu Sagara Ambunten Sumenep
Dekor Group Musik Lendhu Sagara Ambunten Sumenep

Ambunten Tengah, Kabupaten Sumenep, Madura – Dari sebuah desa yang mungkin belum banyak yang mengenalnya, Lendhu Sagara, awalnya dikenal dengan nama Mahabharata. Grup seni musik tong-tong ini memiliki akar yang dalam dalam tradisi seni Madura dan telah menapaki perjalanan yang menginspirasi.

Pendirian dan Evolusi

  • Pendirian Mahabharata (2004): Mahabharata didirikan pada tahun 2004 oleh almarhum Bapak King dengan hanya 15 personil. Mereka memulai tanpa dekorasi yang megah, hanya dengan daun kelapa dan obor sebagai penerangan panggung.
  • Perubahan Nama (2006): Pada tahun 2006, grup ini berubah nama menjadi Lendhu Sagara atas inspirasi dari almarhum Bapak Muzammil. Nama ini bermakna “gempa di laut.” Perubahan nama ini juga diikuti dengan penggunaan dekorasi pertama berbahan triplek.

Perjalanan Menuju Kejayaan

  • Parade Maulid Nabi (2007): Pada tahun 2007, perayaan Parade Maulid Nabi dan takbir keliling di Desa Ambunten menjadi awal terbentuknya grup seni musik tong-tong di sana.
  • Prestasi di Parade Kota Sumenep (2008): Lendhu Sagara mengganti dekorasi dengan alas sandal pada tahun 2008 dan mulai mengikuti parade di Kota Sumenep saat peringatan hari jadi kota tersebut. Prestasinya di parade tersebut membuat Lendhu Sagara mendapatkan perhatian dari pecinta seni di luar Madura dengan memenangkan tiga nominasi, yaitu aransemen terbaik, penyaji terbaik, dan dekorasi terbaik.
  • Pawai Seni Nasional (2009): Tiga nominasi tersebut membawa Lendhu Sagara mewakili Jawa Timur dalam pawai seni akbar nasional di Jakarta pada tahun 2009, di mana mereka berkolaborasi dengan seniman Banyuwangi dan perwakilan seni dari seluruh Indonesia.

Pergantian Pemimpin

  • Kepemimpinan Bapak King (Awal): Sayangnya, pada awal kejayaan grup ini, pemimpin Lendhu Sagara, Bapak King, meninggal dunia.
  • Pemimpin Baru (2010): Pada tahun 2010, Bapak Sahnan dipilih sebagai pemimpin Lendhu Sagara. Di bawah kepemimpinannya, nama Lendhu Sagara semakin dikenal dengan tampil di berbagai pentas seni nasional, termasuk Denpasar Bali, Kota Tua Jakarta, Citraland Surabaya, hingga mendapatkan undangan tampil di Eropa dan Australia.
  • Berhenti Sementara (2014): Namun, pada tahun 2014, Lendhu Sagara berhenti menghibur dunia persenian karena beberapa faktor.

Kembalinya Lendhu Sagara

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten
  • Pemimpin Baru (2019): Seiring berjalannya waktu, Bapak Yaman terpilih sebagai ketua baru dari Lendhu Sagara. Dia mengajak masyarakat Ambunten Tengah untuk kembali meramaikan dunia seni dengan mengikuti parade musik tong-tong di Kota Sumenep pada tahun 2019.
  • Kembalinya dengan Meriah: Kembalinya Lendhu Sagara disambut meriah oleh warga Sumenep dan grup seni tong-tong Gong Mania.

Pandangan ke Masa Depan

  • Kepemimpinan Bapak Sahnan (2023): Pada tahun 2023, Lendhu Sagara kembali dipimpin oleh Bapak Sahnan dan sedang dalam proses pembuatan dekorasi terbaru yang diperkirakan akan selesai pada tahun yang sama.

Kejutan Selalu Ada

  • Rahasia Dekorasi: Lendhu Sagara terbiasa merahasiakan proses pembuatan dekorasinya. Namanya sendiri, “Lendhu,” yang berarti “gempa,” menjanjikan kejutan-kejutan yang akan dihadirkan dalam penampilan mereka.

Penampilan Mendatang

  • Parade Musik Tong-tong Madura (14 Oktober 2023): Jangan lewatkan penampilan istimewa Lendhu Sagara pada pergelaran parade musik tong-tong se-Madura di Kota Sumenep pada tanggal 14 Oktober 2023.

Kontak dan Informasi Lebih Lanjut

Lendhu Sagara adalah bukti bahwa semangat seni dan keberanian untuk menghadapi tantangan adalah kunci kesuksesan. Dari awal yang sederhana hingga menjadi perwakilan bangga dari Pulau Madura di panggung seni nasional dan internasional, Lendhu Sagara adalah inspirasi bagi semua pecinta seni.