Scroll untuk baca artikel
Budaya

Sapi Jetmatic Sampang Juara 2010

330
×

Sapi Jetmatic Sampang Juara 2010

Sebarkan artikel ini
Sapi Jet Matic Sebelum Bertanding Di Arena
Sapi Jet Matic Sebelum Bertanding di arena

Oreng Sampang– Jetmatic yang ini bukan jenis motor, melainkan pasangan sapi milik H Sahid, asal Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang yang berhasil menjuarai Karapan Sapi Gubeng (besar) se-Madura, yang digelar di Pamekasan, Minggu (24/10).

Lolosnya pasangan sapi Jetmatic, sebagai juara I yang melibas lintasan sepanjang 185 meter dengan kecepatan 14,4 detik ini, berhasil menyisihkan 24 pasangan sapi dari empat kabupaten lainnya.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Dengan menjadi jawara sapi tercepat di Madura 2010, H Sahid, yang dikenal sebagai salah satu tokoh disegani di Sampang, berhak mendapatkan hadiah piala bergilir presiden, satu unit mobil Suzuki Carry jenis pikap dan Tabanas dari Bank Jatim yang diserahkan langsung Bakorwil IV Pamekasan, Edy Santoso.

Kepada Surya, H Sahid, yang ditemui seusai acara mengaku bangga memenangkan festival karapan sapi terbesar di Madura. Ia sebelumnya sudah memperkirakan, jika pasangan sapi miliknya akan menjadi juara, karena sejak penyisihan, dari tingkat kecamatan hingga kabupaten di Sampang, sapi miliknya selalu terdepan.

Festival karapan sapi itu dihadiri sekitar 15.000 penonton, dari Madura dan beberapa kota di Jawa, serta tujuh diplomat asing. Di antaranya, dari Pakistan, Afganistan, Sudan, Nigeria, Mesin dan Azier Baijan, berikut ratusan turis manca negara, seperti Amerika, Jepang, Inggris dan Argentina.

Para wisatawan mancanegara itu terlihat antusias menyaksikan karapan. Mereka mengaku senang karena kegiatan seperti itu tidak ada di negaranya. Bahkan banyak di antara mereka yang mengabadikan gambar sapi yang sedang berlomba.

Katherin Carter dan Ton Mc Lean asal Inggris mengaku senang menyaksikan kegiatan karapan sapi, unik dan menarik karena saling berlomba. “Very Exciting,” kata Katherin Carter. Karena, di negaranya Inggris tidak ada karapan sapi seperti yang ada di Madura ini. Ia juga menilai unik terhadap budaya masyarakat Madura tersebut.

Karapan sapi ini berlangsung selama 7,5 jam, mulai pukul 10.00 hingga pukul 17.00, diawali dengan pementasan tari Pecut. Acara ini sebelumnya diprediksi berlangsung selama dua hari, seperti 2009 lalu.

Sebab saat itu, setiap pelepasan sapi membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Namun, dalam lomba kali ini, interval waktu setiap pelepasan pasangan sapi berkisar antara 25 – 30 menit. Hanya saja, saat pelepasan memasuki final, suasana cukup tegang. Meski cuaca mulai gelap, namun ribuan pengunjung belum beranjak untuk mengikuti siapa pemenang kali ini.

Sementara itu, pasangan sapi Gagak Rimang IV, milik H Slawi, asal Sampang, meraih juara II, dan berhak membawa pulang sepeda motor Honda Supra X, piala tetap dan Tabanas dari Bank Jatim.

Pasangan sapi Gagak Rimang I, milik H Tohir, asal Bangkalan, yang sudah dua kali berturut-turut jadi juara pada 2007 dan 2008 lalu, hanya mampu berada di urutan ketiga. Sebagai pemilik sapi juara III, H Tohir mendapatkan hadiah berupa sepeda motor Honda Beat dan piala tetap.

Posisi juara harapan I, diraih pasangan sapi Buldoser, milik Dul Jeweb, asal Sumenep. Juara harapan II diraih pasangan sapi Kala Jengking, milik Sus, asal Pamekasan dan juara harapan III, diraih pasangan sapi Koceng Nyono’, milik H Holid, asal Bangkalan.

Hasan Mursi, dari Bidang Pemasyarakatan Bakorwil IV Pamekasan yang ditemui di lokasi mengatakan, ia mengucapkan terima kasih atas prestasi yang diraih para pasangan sapi jawara. Ia mengajak seluruh masyarakat Madura, khususnya pencinta karapan sapi, melestarikan tradisi adu cepat sapi merupakan kebudayaan Madura yang sudah berlangsung secara turun temurun.