Desa Daleman – Masuki ke dalam kaya budaya Madura di Desa Daleman, di mana tradisi seperti A Glenon telah bertahan seiring berjalannya waktu. A Glenon, sebuah adat sederhana namun bermakna, melibatkan sedikit membungkuk dan mengucapkan kata “Glenon” sebagai tanda kesopanan saat melewati individu atau kelompok, baik berjalan kaki atau dalam kendaraan.
Penelitian kualitatif kami membawa Anda dalam perjalanan yang memikat untuk memahami bagaimana tradisi A Glenon tetap menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari di Desa Daleman. Di komunitas yang kompak ini, melestarikan warisan budaya adalah prioritas utama.
Untuk mendapatkan wawasan tentang tradisi unik ini, kami memilih informan dengan menggunakan metode purposive sampling yang hati-hati. Pemimpin komunitas lokal, yang berperan sebagai referensi budaya, memainkan peran sentral dalam penelitian kami. Wawancara dilakukan tanpa paksaan, dengan peserta dengan sukarela berbagi pengetahuan mereka.
Temuan kami membawa cahaya pada ketahanan tradisi A Glenon di Desa Daleman. Beberapa faktor berkontribusi pada kelangsungannya. “Oreng Seppo,” figur yang dihormati dalam budaya lokal, berfungsi sebagai penjaga tradisi dan mendorong penerapannya. Selain itu, kiai berpengaruh, baik dari pesantren maupun latar belakang tradisional, menyampaikan pesan moral, termasuk nilai-nilai al-karimah, yang tercermin dalam praktik A Glenon.
Meskipun tetap hadir, tradisi ini menghadapi tantangan kontemporer. Arus cepat globalisasi dan munculnya media sosial telah memperkenalkan sikap individualistik, yang berpotensi mengancam pelestarian tradisi ini.
Meski demikian, masyarakat Desa Daleman menyadari pentingnya menjaga warisan budaya mereka. Untuk memastikan vitalitas tradisi A Glenon, mereka harus menolak godaan kekuasaan dan materialisme, seperti yang disarankan oleh seorang penduduk setempat. Di tengah keragaman budaya dan perkembangan zaman, tradisi ini tetap menjadi komponen vital dari identitas Desa Daleman, sebagai bukti semangat abadi budaya Madura.
