Makanan yang satu ini mulai terkenal sejak awal tahun 2000an, sejarahnya pun cukup beragam menurut masyarakat disini. mulai dari dikaitkan dengan acara – acara keagamaan sampai katanyapun ini tercipta dahulu dikarenakan kedaan yang cukup sederhana, dengan peralatan dan bumbu seadanya terciptalah penganan ini tapi soal cita rasanya tak kalah hebat dengan bebek – bebek olahan di resto terkenal.
Yang membuat berbeda disini adalah cara olahannya, biasanya bebek digoreng atau di panggang tapi untuk yang satu ini prosesnya agak lama karena harus direbus untuk melunakkan daginnya, pemberian bumbu dan yang terakhir mengukus / mengasap dengan dibungkus daun pisang. Soal cita rasa trademark kota kami masih belum bisa meninggalkan pedas dan asin tapi jangan kuatir bagi anda yang tidak suka pedas bisa memesan dengan selera anda sendiri. Jika anda belum pernah mencicipi jangan kaget jika anda memesan kemudian yang datang adalah satu bebek utuh lengkap dengan jeroannya yang telah dilumuri bumbu, untuk tambahannya biasanya di sajikan dengan berbagai lalapan dan nasi jagung.
Warung yang paling terkenal dan mudah di jumpai adalah Bebek Songkem milik Pak Salim di Jalan Trunujoyo tepatnya di sebelah selatan Monumen Kota kurang lebih 50 meter atau jalur dalam kota menuju jurusan Kota Pamekasan selebihnya adalah produksi rumahan dengan cara pemesanan terlebih dahulu. Bebek Songkem ini di Madura hanya ada di Sampang jadi jika anda kebetulan berkunjung jangan sampai tidak mencobanya atau anda akan penasaran membayangkannya atau anda tertarik untuk mengembangkan usaha kuliner ini lebih serius, selain bebek Ayampun bisa dibuat Songkem rasanya juga tidak kalah hebat hanya saja beda di tekstur daging dan tentulah tidak ketinggalan nasi putih atau nasi jagung anget – anget plus lalapan dan sambal bajak
SUMBER : Kenapajuga.blogspot.com
JUDUL ASLI : BEBEK SONGKEM