Scroll untuk baca artikel
Berita

Petani Tembakau Madura Tetap Setia dengan Alat Perajang Tembakau Tradisional

352
×

Petani Tembakau Madura Tetap Setia dengan Alat Perajang Tembakau Tradisional

Sebarkan artikel ini
Salah satu petani tembakau di Desa Panyirangan Kecamatan Pangarengan, Sampang,
Salah satu petani tembakau di Desa Panyirangan Kecamatan Pangarengan, Sampang,

Di era kemajuan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, banyak pekerjaan dapat dengan mudah dilakukan berkat alat-alat canggih dan mesin-mesin modern. Namun, terkadang ada hal-hal yang masih mempertahankan keaslian tradisi, seperti yang dilakukan oleh petani tembakau di Madura, khususnya di Dusun Durbugan, Desa Rabasan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang.

Meskipun telah tersedia alat perajang tembakau modern yang telah dirancang khusus, para petani ini tetap setia pada alat perajang tembakau tradisional yang terbuat dari papan kayu.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Alasannya adalah bahwa hasil yang dihasilkan oleh alat tradisional ini memiliki kualitas yang lebih baik daripada mesin-mesin modern,” ungkap Mat Sahid, salah seorang petani tersebut.

Selain alasan kualitas, faktor harga juga menjadi pertimbangan serius bagi petani ini. Alat perajang tembakau modern yang canggih memiliki harga yang cukup mahal, berkisar antara 8 hingga 12 juta rupiah per unit.

“Saya dan tim perajang lainnya memilih untuk menggunakan alat seadanya karena saya tidak mampu membeli alat modern tersebut, terlebih lagi lahan tembakau yang saya miliki tidak begitu besar. Membeli mesin-mesin modern ini akan menjadi beban yang terlalu berat,” tambahnya.

Keputusan para petani tembakau ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi terus berkembang, ada hal-hal yang tetap dihargai dan dipertahankan, seperti tradisi mereka dalam merajang tembakau. Keputusan ini mencerminkan nilai-nilai kejujuran dan kualitas yang tinggi dalam menghasilkan produk tembakau yang berkualitas.(red)