Scroll untuk baca artikel
Budaya

Tradisi Komantanan/Manten Sampang Madura

737
×

Tradisi Komantanan/Manten Sampang Madura

Sebarkan artikel ini
Prosesi Manten Jeren Kencak di salah satu daerah kabupaten sampang
Prosesi Manten Jeren Kencak di salah satu daerah kabupaten sampang

Madura, dikenal sebagai “Pulau Garam,” memiliki kekayaan budaya yang unik dan beragam yang telah turun-temurun menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Madura. Untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya mereka, warga Sampang, Madura, secara aktif terlibat dalam mempertahankan tradisi adat istiadat mereka.

Menjaga Keaslian Budaya Madura

Para tokoh adat, budaya, dan kesenian di Sampang, Madura, berkumpul dengan tekad yang kuat untuk menyeragamkan dan mempertahankan tradisi budaya yang diwarisi dari nenek moyang mereka. Salah satu contoh yang mencolok adalah tradisi budaya komantanan atau mantenan pernikahan warga Madura tempo dulu.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Saat ini, dengan pesatnya modernisasi, budaya komantanan hampir punah. Namun, untuk memastikan bahwa kekayaan budaya ini tidak hilang begitu saja, warga Sampang memilih untuk menjadikannya bagian integral dari setiap upacara pernikahan.

Prosesi Manten Sampang

Pada setiap acara pernikahan, prosesi mantenan budaya tempo dulu hadir sebagai bagian penting dari upacara. Prosesi ini meliputi pembacaan pantun atau macopat, penyampaian mahar dari manten pria, pembacaan salawat nabi, iring-iringan musik hadrah jidor, serta acara sungkeman antara manten pria dan manten wanita.

Contoh konkret dari pemeliharaan budaya ini dapat ditemukan dalam pernikahan Suhartono dan Taubatul Wariq di Sampang. Kedua mempelai ini mengenakan adat tradisi budaya Madura dalam upacara pernikahan mereka.

Pengukuhan Warisan Budaya Madura

Pengukuhan komantanan nikah suku adat Madura adalah langkah penting dalam melestarikan warisan budaya ini. Bupati Sampang, Nur Cahya, secara resmi mengukuhkan kedua mempelai sebagai anak warga Madura.

Sebelum pengukuhan ini, rombongan manten pria menghadirkan musik hadrah jidor dan tarian, serta membawa sejumlah mahar berupa bantal guling dan tikar.

Bupati Sampang dan para tokoh adat, budaya, dan kesenian Madura dengan tegas menyatakan komitmen mereka untuk menjaga dan memelihara budaya Madura. Mereka menghargai nilai-nilai artistik asli yang telah menjadi bagian penting dari identitas dan kehidupan masyarakat Madura.