Sampang, sebuah kabupaten di Madura, Jawa Timur, memiliki budaya yang kaya dan unik, terutama dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satu tradisi menarik yang masih dilestarikan adalah pembuatan ketupat dari daun kelapa. Tradisi ini sangat penting dan dijalankan dengan tekun oleh warga Dusun Laeran, Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung.
Mistirah, salah satu warga setempat, menjelaskan bahwa tradisi membuat ketupat ini dilakukan setiap tahun untuk merayakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bagi mereka, tradisi ini adalah bentuk penghormatan dan selamatan dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini.
“Tradisi ketupat ini rutin dilakukan oleh warga di sini setiap tahun, tujuannya adalah untuk selamatan karena bulan ini adalah bulan kelahiran Nabi,” ungkap Mistirah dengan bangga.
Tradisi ini tidak hanya berhenti pada pembuatan ketupat. Setelah ketupat selesai dibuat dengan penuh kerja keras dan dedikasi, warga kemudian melakukan gotong royong. Mereka berkumpul dan secara bersama-sama mengantarkan hasil karya mereka ke pondok pesantren terdekat.
Pondok pesantren di wilayah tersebut memiliki peran penting dalam upacara Maulid. Mereka mengumandangkan sholawat dan memimpin doa untuk menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ketupat yang dihasilkan oleh warga adalah bentuk selamatan dan penghargaan mereka terhadap pondok pesantren dan santri-santri yang berada di sana.
Yang menarik, ketupat yang mereka buat tidak seperti ketupat pada umumnya yang dibuat dari plastik atau bahan lain. Ketupat khas Sampang ini terbuat dari daun kelapa muda yang melingkupi beras di dalamnya, biasa disebut “Janur.” Ini adalah bagian penting dari tradisi mereka yang mempertahankan nilai-nilai keberlanjutan dan keaslian.
Budaya Maulid seperti ini adalah contoh yang indah tentang bagaimana masyarakat Madura memelihara tradisi sejarah dan agama mereka. Mereka berkomitmen untuk menjaga warisan nenek moyang mereka dan merayakan Maulid Nabi dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan. Semoga budaya ini terus berlanjut dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang.