Sampang, sebuah kabupaten yang kaya akan warisan budaya, menyimpan sejumlah tarian tradisional yang memikat hati para penonton. Dua di antaranya yang patut dicermati adalah Tari Topeng Getak dan Tari Rondhing. Mari kita telusuri lebih lanjut tentang pesona dan makna di balik kedua tarian ini.
Tari Topeng Getak: Abstraksi Seorang Kesatria
Tari Topeng Getak, juga dikenal sebagai Tari Kelonoan, adalah sebuah tarian tradisional yang menggambarkan seorang kesatria yang sedang berkelana. Konon, tarian ini merupakan abstraksi dari Tari Topeng Baladewo dalam kesenian topeng dalang yang pernah berkembang di kalangan bangsawan.
Nama “Tari Topeng Getak” berasal dari musik iringan yang memacu tarian ini. Suara kendang yang mendominasi bunyi suaranya memberikan ritme yang kuat pada pertunjukan ini. Selain menjadi bagian dari kesenian sandhur, tarian ini juga sering ditampilkan sebagai tari pembukaan dalam berbagai acara seni, hiburan penyambut tamu, dan berbagai kesempatan lainnya.
Tari Rondhing: Komedi dan Sejarah Baris-Baris
Tari Rondhing adalah tarian tradisional yang menghadirkan drama komedi, menggambarkan kegiatan baris-berbaris pada masa penjajahan. Oleh karena itu, tarian ini juga dikenal sebagai Tari Baris. Selain itu, tarian ini juga dikenal sebagai Tari Kenca’, karena gerakan utamanya adalah gerakan kaki yang dihentak-hentakkan.
Tari ini adalah potret hidup dari masa lalu yang memperlihatkan bagaimana orang-orang pada masa itu mengabadikan peristiwa dan kegiatan dalam bentuk seni. Dalam setiap gerakan kaki yang bersemangat, Anda dapat melihat cerita tentang semangat dan kebersamaan dalam menghadapi masa-masa sulit.
Dua tarian tradisional ini adalah bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Sampang. Mereka menggambarkan sejarah, nilai-nilai, dan kisah-kisah yang telah dilestarikan selama berabad-abad. Melalui penampilan yang penuh semangat, tarian ini terus memukau dan menginspirasi penonton, memperkaya warisan budaya Pulau Madura.