Tutup
BeritaSejarah

Diskusi Sejarah Kampung Belanda dan Potensi Wisata Heritage Desa Krampon

×

Diskusi Sejarah Kampung Belanda dan Potensi Wisata Heritage Desa Krampon

Sebarkan artikel ini
Umar Faruk Bersama Host Pro1 Rri Surabaya
Umar Faruk bersama Host Pro1 RRI Surabaya

Surabaya – RRI Surabaya mengundang Umar Faruk selaku salah satu Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kab. Sampang dalam program Ngobrol Santai (NgobraS) pada Jumat 24/11/2023 untuk mendiskusikan salah satu objek cagar budaya yang berlokasi di Desa Krampon Kec. Torjun Kab. Sampang.

Sebagaimana yang telah dikenal desa tersebut terdapat komplek bangunan dengan arsitektur Belanda dan juga bekas pabrik garam yang hanya tertinggal rerentuhannya saja.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Pro1 RRI Surabaya dalam program NgobraS sengaja mengambil topik wisata lokal di Jawa Timur yang belum masif terekspos untuk diinformasikan pada pendengar setianya

Diskusi yang dipandu oleh Kak Dini Wardani selaku host, ia memulai pertanyaan kaitan dengan asal-muasal Desa Krampon disebut dengan Kampung Belanda. Umar Faruk menjelaskan secara lugas bahwa sejak awal abad ke-20 (1905) Pabrik Krampon resmi telah selesai pembangunan dan langsung beroperasi.

Dari keberadaan Pabrik Garam dalam perkembangan berikutnya mengalami kemajuan sehingga diperlukan komplek bangunan untuk pegawainya, serta beberapa fasilitas yang lain termasuk rel kereta api khusus angkut garam, listrik tenaga uap, taman desa, lapangan sepak bola, tenis dan lain-lain.

Berikutnya Umar menutup penjelasannya dengan menegaskan bahwa Desa Krampon menjadi unik bahkan megah pada masanya sebab pada era tersebut Krampon menjadi desa yang mengalahkan pusat kota dari segi kemajuannya. 

Masyarakat Sampang pada umumnya belum mengenal listrik dan air yang langsung keluar dari kran, sedang masyarakat Krampon sudah lebih dulu menikmatinya.

Segmen kedua Umar menjelaskan bahwa potensi wisata heritage khusus di desa Krampon sangat mendesak untuk segera direalisasikan.

Hal ini merupakan upaya kuat dalam penyelamatan komplek bangunan yang masih utuh dan sebagian sudah terdapat kerusakan untuk segara dilakukan revitalisasi.

Hal ini sangat beralasan untuk juga menjadi salah satu ikon di Madura yang dikenal dengan sebutan Pulau Garam.

Dari desa Krampon yang dijadikan sebagai wisata heritage akan memberikan wahana edukatif kepada masyarakat bagaimana Garam Madura menjadi komoditas dunia.

Selain itu, dalam aspek ekonomi akan membantu masyarakat setempat untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Dari wawancara tersebut banyak pendenger setia RRI turut memberikan pertanyaan apa saja peniggalan Belanda yang masih tersisa di Krampon, serta banyak pula yang mempunyai harapan sama peninggalan sejarah penting era kolonial tersebut dapat segera mendapatkan penanganan serius, tidak hanya wacana, tutur mb Zainab melalui sambungan telfonnya.