Tradisi Pengantin Naik Kuda di Madura Masih Lestari, Meriah dan Sarat Makna Budaya

Tampak Pengantin Si Arak Keliling Naik Kuda Di Iringi Musik Drumband, Senin (9/6/2025) (Foto: Rri/Ningrum)
Tampak pengantin si arak keliling naik kuda di iringi musik drumband, Senin (9/6/2025) (foto: RRI/Ningrum)

SAMPANG – Sebuah tradisi unik yang masih bertahan di tengah arus modernisasi kembali menarik perhatian di Kabupaten Sampang, Madura. Dalam adat pernikahan Madura, pasangan pengantin diarak menggunakan kuda, diiringi musik drumband yang meriah. Prosesi ini bukan sekadar tontonan, tetapi merupakan simbol kebahagiaan dan kehormatan bagi pasangan yang baru memulai kehidupan rumah tangga.

Ismatun, warga Sampang, menyampaikan bahwa arak-arakan ini telah menjadi bagian dari identitas budaya lokal yang tetap dijaga hingga kini.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari RRI “Tradisi ini sudah ada sejak lama dan masih dipertahankan sampai sekarang. Musik drumband membuat suasana semakin semarak dan penuh sukacita,” ujarnya, Senin (9/6/2025).

Tradisi pengantin naik kuda biasanya dilakukan dengan mengelilingi jalan-jalan desa atau kampung, diiringi sorak sorai warga yang antusias menyambut pengantin. Suasana meriah tersebut mencerminkan semangat gotong royong dan solidaritas sosial dalam masyarakat Madura.

Tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, kirab pengantin naik kuda juga menarik perhatian wisatawan. Bahkan, momen ini beberapa kali viral di media sosial karena keunikannya. Banyak yang mengabadikan prosesi tersebut sebagai bagian dari dokumentasi budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Tradisi ini menunjukkan bahwa masyarakat Madura masih memegang teguh nilai-nilai leluhur, sembari menjadikannya sebagai atraksi budaya yang bisa memperkuat identitas daerah sekaligus potensi wisata.

Pengantin naik kuda dalam tradisi Madura bukan hanya tentang seremoni, tetapi juga tentang bagaimana kebudayaan diwariskan dari generasi ke generasi dengan penuh kebanggaan. Prosesi ini menjadi wujud nyata bahwa adat istiadat masih hidup dan menyatu dalam keseharian masyarakat, sekaligus menjadi bagian dari pesona budaya Madura yang layak dilestarikan.

Pos terkait