Berita

Ribuan Masyarakat Sampang Hadiri Tahlilan Hari Ketiga Hj. Mimin, Istri H. Slamet Junaidi

161
Ribuan Masyarakat Bacakaan Do’a Dan Dikir Tiga Harinya Almarhumah Hj.mimin Istri Mantan Bupati Sampang
Ribuan Masyarakat Bacakaan Do’a Dan Dikir Tiga Harinya Almarhumah Hj.Mimin Istri Mantan Bupati Sampang

Sampang (31/05/2024) – Tahlilan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebiasaan masyarakat muslim di Indonesia untuk memperingati hari kematian kerabat mereka. Tahlilan biasanya dilakukan pada hari ke-3, 7, 40, dan 100 setelah seseorang meninggal dunia. Tradisi ini melibatkan pembacaan ayat-ayat Al-Quran, kalimat thayyibah, dan doa untuk almarhum.

Menurut buku “Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyah” karangan Muchotob Hamzah, tradisi tahlilan adalah hasil akulturasi budaya lokal dengan ajaran Islam. Tradisi ini telah menjadi ibadah ghairu mahdhah yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Indonesia. Buku tersebut menyebutkan bahwa tahlilan merupakan implementasi dari kaidah fiqh al’adah muhakkamah ma lam yukhalif al syar’a, yang artinya budaya lokal dapat diadopsi menjadi bagian hukum syariah selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar ajaran Islam.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Tahlilan biasanya diisi dengan bacaan zikir, doa, dan tahlil untuk orang yang sudah meninggal dunia dan disertai dengan jamuan makanan sebagai sedekah. Hukum tahlilan dapat dibenarkan secara syara’ dan didukung oleh penjelasan Imam Thawus dalam Kitab al Hawi li al Fatawi li As Syuyuti.

Pada Jumat (31/05/2024) malam Sabtu, ribuan masyarakat Sampang menghadiri tahlilan hari ketiga Almarhumah Hj. Mimin, istri mantan Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, di rumah duka di Jalan Kramat atau Kampung Kasenih, Kelurahan Karang Dalam, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang. Acara ini dimulai selepas sholat Isya’ pada pukul 19.00 WIB.

Pantauan dari Zonapos menunjukkan bahwa setiap hari rumah duka ramai dikunjungi para pelayat dan masyarakat yang hadir untuk tahlil dan membacakan doa. Acara ini dihadiri tidak hanya oleh masyarakat Sampang, tetapi juga oleh warga dari luar daerah Sampang.

Kyai Fauzan menyatakan bahwa tahlilan adalah tradisi Islam yang sangat baik untuk dilakukan. “Tahlilan ini merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum dan juga sebagai bentuk permohonan ampun dan rahmat Allah SWT,” kata Kyai Fauzan. Ia menjelaskan bahwa tahlilan biasanya dilakukan dengan membacakan doa-doa dan ayat-ayat Al-Quran untuk almarhum. Selain itu, tahlilan juga sering diisi dengan pembacaan sholawat dan dzikir.

“Tahlilan juga dapat menjadi ajang silaturahim bagi keluarga dan tetangga,” tambah Kyai Fauzan. Ia juga menyebutkan bahwa tahlilan merupakan salah satu bentuk bakti kepada orang tua dan keluarga yang telah meninggal dunia. “Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan diampuni segala dosa-dosanya,” ucap Kyai Fauzan.

Acara tahlilan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terakhir kepada Almarhumah Hj. Mimin tetapi juga menjadi bukti kuatnya tradisi dan kebersamaan masyarakat Sampang.

Exit mobile version