SAMPANG – Ketika musim kemarau berlangsung dalam kepanjangan, hujan menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan dengan harapan. Akhirnya, di Kabupaten Sampang, Madura, harapan itu menjadi kenyataan.
Pada tanggal 21 Oktober 2023, hujan turun dengan intensitas lebat, mengubah tanah tandus yang telah lama terdiam menjadi lautan air. Salah satu wilayah yang merasakan berkah hujan pertama ini adalah Kecamatan Robatal, Sampang.
Suara gemercik hujan yang tiba-tiba membuat hati warga Desa Tragih, Kecamatan Robatal, penuh kebahagiaan. Bagi mereka, ini adalah saat yang mereka nantikan selama lima bulan lamanya. Selama periode panjang kekeringan, mereka harus bertahan dengan keterbatasan air bersih.
Anak-anak dengan riangnya berlarian di bawah guyuran hujan, seolah-olah menari bersama alam. Mereka bahagia bisa mandi dan menikmati setetes kebaikan yang diturunkan dari langit.
Rumyana, seorang ibu rumah tangga berusia 50 tahun, mengungkapkan rasa syukurnya. Baginya, hujan ini adalah tanda bahwa masa kekeringan akhirnya berakhir.
“Hujan turun selama sekitar 20 menit, meskipun tidak terlalu lama, itu sudah cukup untuk membuat kami merasa lega. Selama musim kemarau, air bersih adalah barang langka, dan kami harus bepergian jauh ke mata air atau bahkan membelinya saat tersedia,” katanya.
Harapannya, dengan datangnya hujan ini, sumber mata air akan pulih kembali dan kehidupan sehari-hari mereka akan kembali normal.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang mencatat bahwa sekitar 62 desa di 10 kecamatan terdampak oleh kekeringan akibat musim kemarau. Dengan kembalinya hujan, tampaknya kabar baik sudah datang bagi mereka yang telah bersabar melalui masa-masa sulit ini.