Tradisi Komantanan/Manten Sampang Madura

Sampang-Tradisi adat istiadat pulau garam madura terus dijaga kelestariannya. Supaya tidak ada klaim dari pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap seni dan budaya di madura. Untuk itu warga sampang, terus membiasakan untuk menggelar kegiatan seni dan budaya yang melekat turun-temurun bagi warga.

Para tokoh adat, budaya, dan kesenian sampang madura, berkumpul untuk menyeragamkan dan memantenkan tradisi budaya nenek moyang warisan leluhur suku madura.
Salah satu diantaranya, budaya komantanan atau mantenan pernikahan warga madura tempo dulu.

Seiring dengan perkembangan jaman modernisasi, budaya komantatan adat maduta hampir punah. Untuk melestarikan kebudayaan tersebut agar tidak punah, di setiap acara pernikahan di suguhkan adat prosesi mantenan budaya tempo dulu.
Diantaranya proesi pembacaan pantun atau macopat, seserahan mahar dari manten pria, pembacaan salawat nabi, iring-iringan musik hadrah jidor, serta acara sungkeman manten pria maupun wanita.

Seperti pernikahan yang dilakukan suhartono dengan taubatul wariq, warga sampang, kelurahan rongtengah sampang, kedua mempelai tersebut mengenakan adat tradisi budaya madura.

Pengukuhan komantanan nikah suku adat madura di lakukan bupati sampang, nur cahya, terhadap kedua mempelai untuk dikukuhkan sebagai anak warga madura.

Sebelum dikukuhkan bupati, rombongan manten pria di iringi musik hadrah jidor dan tarian serta membawa seperangkat mahar berupa bantal guling dan tikar.

Bupati sampang, tokoh adat budaya dan kesenian madura, menyetujui untuk tetap melestarikan budaya madura, menjunjung nilai-nilai artistik keaslian dari intervensi negara lain.
Sumber    : http://www.madurachannel.com
Judul AsliTradisi Manten Adat Madura

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Bahasa Madura

Bahasa Madura adalah bahasa yang digunakan Suku Madura. Bahasa Madura mempunyai penutur kurang lebih 15 juta orang, dan…