Tutup
Sejarah

Asal Mula Nama Omben

×

Asal Mula Nama Omben

Sebarkan artikel ini
Sumber Omben Sampang Foto By Jatimaktual
Sumber Omben Sampang foto by JATIMAKTUAL

Salah satu daerah yang patut di ketahui bagi masyarakat luar kota Sampang adalah Kecamatan Omben. Daerah yang terletak di utara Kecamatan Kota Sampang tersebut berjarak kurang lebih 13kilometer dan jika di tempuh dengan kendaraan bermotor membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Kecamatan Omben adalah salah satu sentra pertanian di Kabupaten sampang. Di daerah tersebut buah mangga adalah salah satu komoditas unggulan yang mudah di dapat. Bahkan bukan hanya mangga, padi juga merupakan salah satu komoditi yang di hasilkan oleh kecamatan tersebut.

Dan jika anda pernah mendengar nama : Mahfud MD ya, dia adalah seorang hakim Mahkamah Konstitusi Negara kita Indonesia. Dan dia di lahirkan di kecamatan Omben Kabupaten Sampang. Konon menurut cerita salah satu tokoh setempat (dalam hal ini Beliau seorang pimpinan Pondok Pesantren ternama di daerah tersebut), Mahfud MD di lahir dari rahim Seorang guru asal kabupaten Pamekasan yang di yg di tugaskan mengajar di Kecamatan Omben. Nama Omben, juga mengandung sebuah pengertian yang, menurut penulis, memiliki arti yang berasal dari sebuah legenda masyarakat setempat. Legenda di tetapkannya nama Omben berasal dari cerita tentang Jokotole yang bersama istrinya pada suatu ketika pulang dari Majapahit ke Sumenep berjalan kaki menelusuri pantai utara Madura melewati Socah, Air Mata (keduanya Daerah di Kabupaten Bangkalan) dan seterusnya. Beberapa hari kemudian berbelok ke arah selatan, disitu mereka menemukan sumber mata air yang cukup besar.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Pada kesempatan itu Dewi Ratnadi istri Jokotole mandi dan mencuci pakaian, dicuci pula ” amben ” yaitu pakaian dalam sejenis pembalut, karena kebetulan sedang datang bulan. Tak disangka amben itu terlepas dari tangannya dan hanyut dibawah arus air. Dengan susah payah dicari kesana kemari mengikuti aliran air, akan tetapi sia – sia belaka amben itu tak ditemukan. Karena merasa jengkel Jokotole bersumpah serapah atau “abasto” (dalam bahasa Madura) sumber itu katanya tidak akan mengalir ke luar desa. Maka dengan kehendak yang Maha Kuasa aliran sumber itu tidak mengalir keluar desa seakan – akan berputar kembali ke muaranya.

Sejak peristiwa hanyutnya amben milik Dewi Ratnadi itulah maka desa itu disebut Omben, sumber lain mengatakan bahwa dahulu kala desa itu adalah tempat berstirahat Jokotole dan kudanya minum setelah melakukan perjalanan jauh untuk pulang ke keraton Sumenep. Omben di ambil dari bahasa Jawa yang berarti minum / tempat minum dan dari situlah nama Omben diperoleh.

Sebelum tahun 1920 pemerintah kota Sampang telah 12 kali mengadakan percobaan untuk mengalirkan sumber itu keluar dari daerah Omben namun sia – sia belaka. Menurut keyakinan masyarakat setempat disebabkan oleh sumpah dari Jokotole. Untuk percobaan yang ke 13 kalinya Camat Omben beserta masyarakat setempat mengadakan ritual yaitu do’a bersama dengan disertai penyembelihan lembu betina berbulu putih. Hal ini dikaitkan ketika Jokotole masih bayi konon katanya menyusu pada lembu betina milik Empu Pekadangan pada saat dihutan? Alhasil do’a masyarakat setempat dikabulkan, air yang semula hanya dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar Omben akhirnya dapat dialirkan ke kota Sampang dan sekitarnya sampai saat ini menjadi penyuplai kebutuhan air untuk seluruh warga kota Sampang.